Mendengar
istilah Kampung Politik pasti yang terlintas di benak sodara-sodara adalah
sebuah kampung yang penuh dengan intrik politik. Anda pasti akan membayangkan
keseharian warga yang penuh dengan manuver politik, keseharian warga semisal kebiasaan
seorang anak yang memark-up uang untuk jajan sekolah nya, seorang ayah
memanipulasi pendapatannya, atau seorang istri menggelembungkan biaya Rancangan
Anggaran Pendapatan Belanja Rumah Tangga (RAPBRT), dan lain sebagainya. Hidup
berhimpit janji-janji palsu. Apa benar demikian?, bisa jadi benar, namun tidak
demikian. Kampung Politik yang satu ini berbeda, tidak seperti yang saya ulas
di atas.
(Kampung Politik)